Geosintetik

Nonwoven Geotextile Untuk Curing Beton

Geosintetik
Istilah umum untuk produk berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan polymer lentur, digunakan dengan tanah, batuan, atau material geoteknik lainnya, sebagai suatu kesatuan pekerjaan buatan manusia, struktur, maupun system (ASTM D4439).

Geotextile
Setiap bahan tekstil yang umumnya lolos air yang dipasang bersama pondasi, tanah, batuan atau material geoteknik lainnya sebagai suatu kesatuan dari system struktur, atau suatu produk buatan manusia.

Geogrid
Produk geosintetik yang terdiri dari jaringan yang beraturan dan terhubung satu sama lainnya, dengan ukuran bukaan lebih besar dari 6,35 mm sehingga memungkinkan untuk saling mengunci dengan tanah, batuan ataupun struktur lain di sekitarnya serta memiliki fungsi primer sebagai perkuatan (ASTM D4439).

Inklusi
Istilah untuk elemen-elemen perkuatan yang diletakkan ke dalam tanah untuk memperbaiki perilakunya. Contoh inklusi diantaranya adalah pita metalik dan lembaran geotextile.

Lereng Tanah yang Diperkuat
Suatu bentuk stabilisasi tanah secara mekanis dengan menggunakan elemen perkuatan sebidang dalam suatu struktur lereng yang mempunyai kemiringan permukaan kurang dari 70.

Penutup Muka
Komponen perkuatan yang digunakan untuk mencegah terlepasnya tanah diantara lapisan perkuatan. Jenis penutup penutup muka diantaranya panel beton pracetak atau unit blok beton modular, baja lembaran atau pelat baja, gabion, rangka kawat yang dipateri, beton semprot (shotcrete) dan lilitan lembaran geosintetik. Untuk perkuatan lereng, penutup muka yang digunakan adalah material pengontrol erosi.

Timbunan yang Ditahan
Timbunan yang terletak diantar massa tanah yang distabilasi secara mekanis dan tanah asli.


Geogrid sebagai bahan perkuatan dengan sistem tulangan dan kuncian
Timbunan yang Diperkuat
Timbunan yang berfungsi sebagai tempat pemasangan perkuatan.

Klasifikasi Geosintetik
Klasifikasi geosintetik terbagi menjadi dua yaitu tekstil dan jaring (web). Berdasarkan bahannya, kedua jenis geosintetik dibagi menurut bahan sintetik dan alami. Sebagian besar geosintetik terbuat dari polimer sintetik seperti polyprophilene (PP), polyester (PET), polyetilene (PE). 

Material polimer tersebut sangat tahan terhadap degradasi biologis dan kimiawi. Jenis lain yang jarang digunakan adalah Poliamid (PA) atau nilon dan serat kaca. Bahan alami (seperti serat kapas, rami) juga dapat digunakan seperti geotextile, terutama untuk aplikasi yang bersifat sementara.

Berdasarkan sifat permeabilitas, geosintetik terbagi menjadi kedap air dan lolos air, Geotextile adalah jenis geosintetik yang lolos air yang berasal dari bahan tekstil. Geomembrane merupakan jenis geosintetik kedap air yang biasa digunakan sebagai penghalang zat cair.

Dalam proses pembuatan geotextile, elemen textile seperti serat-serat atau beberapa untaian serat (yarn) dikombinasikan menjadi struktur tekstil lembaran. Elemen tersebut dapat berupa filament (serat menerus) berbentuk filamen pendek dengan panjang suatu lembaran plastic atau film untuk membentuk pita tipis datar. Pada filament dan potongan film (slit film).

Jenis Geotextile kemudian dibagi berdasarkan metode yang digunakan untuk mengkombinasikan filamen atau pita menjadi struktur lembaran. Jenis geotextile yang utama adalah tak ter anyam (non woven geotextile) dan teranyam (woven geotextile).

Geogrid Untuk Perkuatan Jalan Masiv
Geogrid sebagai perkuatan aspal layer pada permukaan jalan rigid pavement

Geogrid merupakan suatu contoh dari jenis geosintetik yang berbentuk jaring (web). Fungsi geogrid yang utama adalah sebagai perkuatan. Geogrid dibentuk oleh suatu jarring teratur dengan elemen-elemen Tarik dan mempunyai bukaan berukuran tertentu sehingga saling mengunci (interlock) dengan bahan pengisi di sekelilingnya.

Saat ini terdapat material yang secara teknis tidak dapat disebut tekstil, misalnya jarring, grid, net, jala (mesh) dan komposit. Geotextile dan produk –produk tersebut, seperti net dan grid, dapat dikombinasikan dengan geomembran atau bahan sintetik lainnya untuk mendapatkan karakteristik terbaik dari setiap bahan. Produk tersebut dikenal sebagai geokomposit dan produk ini dapat berupa gabungan dari geotextile-geonet, geotextile-geogrid, geotextile-geomembran, geomembran-geonet, dan bahkan struktur sel polimer tiga dimensi. Kombinasi bahan bahan pembentuk geokomposit tersebut sangat banyak dan hampir tak terbatas. Selain itu terdapat juga tipe-tipe geosintetik lain seperti geosyntethtic clay liner maupun geopipe (Koerner, 2003)

Fungsi dan Aplikasi Geosintetik
Geosintetik memiliki fungsi primer dan fungsi sekunder yang biasanya lebih dari satu fungsi. Kedua fungsi tersebut menjadikan geosintetik dapat berkontribusi secara total pada saat penerapanya. Dengan demikian, kedua fungsi ini perlu dipertimbangkan pada saat perhitungan dan pembuatan spesifikasi perencanaan.

Geocel Untuk Perkuatan Lereng Dan Penghijauan
Geocell sebagai pencegah longsoran lereng

Geosintetik memiliki fungsi sebagai berikut;

  1. Filtrasi : Bahan geosintetik digunakan untuk mengalirkan air ke dalam system drainase dan mencegah terjadinya migrasi partikel tanah melalui filter. Contoh penggunaan geosintetik sebagai filter adalah pada system drainase porous. Baca juga non woven geotextile.
  2. Drainase : Bahan geosintetik digunakan untuk mengalirkan air dari dalam tanah. Bahan ini contohnya digunakan sebagai drainase di belakang abutmen atau dinding penahan tanah, contoh drainage cell  dan geotextile non woven.
  3. Separator : bahan geosintetik digunakan di antara dua material tanah yang tidak sejenis untuk mencegah terjadi pencampuran material. Sebagai contoh, bahan ini digunakan untuk mencegah bercampurnya lapis pondasi jalan dengan tanah dasar lunak sehingga integritas dan tebal rencana struktur jalan dapat dipertahankan, contoh woven geotextile dan geotextile non woven.
  4. Perkuatan : sifat Tarik bahan geosintetik dimanfaatkan untuk menahan tegangan atau deformasi pada struktur tanah. Contoh geogrid.
  5. Penghalang : bahan geosintetik digunakan untuk mencegah perpindahan zat cair atau gas. Fungsi geosinteik ini contohnya adalah geomembran untuk menjaga fluktuasi kadar air pada tanah ekspansi atau digunakan pada penampungan sampah. Baca juga geomembrane hdpe.
  6. Proteksi : bahan geotextile digunakan sebagai lapisan yang memperkecil tegangan local untuk mencegah atau mengurangi kerusakan kerusakan pada permukaan atau lapisan tersebut. Sebagai contoh, tikar geotextile (mat) digunakan untuk mencegah erosi tanah akibat hujan dan aliran air. Contoh lainnya, geotextile tak teranyam (non woven) digunakan untuk mencegah tertusuknya geomembran oleh tanah atau batu di sekelilingnya pada saat pemasangan. Baca juga non woven geotextile.
(Sumber Pedoman Konstruksi dan Bangunan Departemen Pekerjaan Umum)

Untuk mengetahui produk atau material geosintetik dan geotextile apa saja yang kami jual, silahkan kunjungi blog kami di:


GOSINTETIK